Wednesday 2 December 2015

Cara Melakukan Update BIOS Komputer

BIOS (Basic Input-Output System) komputer adalah program yang tersimpan pada motherboard komputer. BIOS merupakan program pertama yang dimuat oleh komputer sehingga komputer bisa memakai peralatan seperti drive CD, mouse, dan keyboard segera setelah Anda menghidupkan komputer.

Panduan ini akan membantu Anda untuk melakukan flash (update) BIOS komputer Anda dengan memperhatikan tindakan pencegahan yang tepat dan memandu Anda melewati setiap langkahnya. Tidak semua komputer akan memiliki pembuat BIOS yang sama, apalagi proses yang persis sama, tapi mereka semua memiliki kemiripan dalam langkah-langkah dan tindakan pencegahan.

Langkah


Update Your Computer's BIOS Step 1
1. Carilah versi BIOS Anda saat ini. Anda akan menemukan informasi ini ketika mengunjungi website pembuatnya.
  • Bukalah program System Information pada Windows. Untuk Windows Vista dan Windows 7, ketikkan msinfo32 ke dalam kotak pencarian (atau kotak Run pada Windows XP), lalu klik System Summary.
  • Versi BIOS Anda akan ditampilkan di bawah kecepatan prosesor komputer Anda. Tulislah angka versi dan tanggalnya (jika ditampilkan).

Update Your Computer's BIOS Step 2
2. Cari tahu siapa pembuat komputer Anda. Ini adalah langkah pertama yang penting untuk menentukan di mana mencari dan men-download versi update dari BIOS yang benar.
  • Apakah Anda membeli komputer sebagai paket yang sudah jadi (komputer built-up), atau berupa komponen-komponen komputer yang dirakit (komputer rakitan)? Jika komputer tersebut adalah komputer built-up – misalnya, komputer Dell – periksalah website mereka; jika komputer rakitan, kunjungi website dari pembuat motherboard. Carilah bagian seperti “Drivers and Downloads”.
  • Pastikan untuk men-download update BIOS untuk model yang Anda miliki. Jika program updater tidak dirancang dengan baik, maka program tersebut bisa menulisi program BIOS Anda dengan BIOS model lain, dan akan merusak BIOS Anda!
  • Pastikan juga untuk men-download file Readme dan dokumentasi lain — lalu bacalah! Ini bukan saatnya untuk melewatkan membaca dokumentasi. Mungkin ada tindakan pencegahan yang harus Anda ketahui sebelum melakukan proses update, dan mengabaikan membaca dokumentasi tersebut bisa mempersulit Anda sendiri.

Update Your Computer's BIOS Step 3
3. Lakukan back up BIOS Anda lebih dahulu! Jika memakai program update BIOS yang dijalankan dari Windows atau sistem operasi lain, lakukan back up BIOS Anda lebih dahulu. Sebagian besar BIOS updater telah memiliki fungsi ini (yaitu “Save” atau “Backup”), dan akan menyarankan Anda untuk melakukan back up terlebih dahulu. Periksalah website pembuatnya untuk informasi tentang cara yang dianjurkan untuk melakukan back up BIOS.

Update Your Computer's BIOS Step 4
4. Membuat persiapan untuk sistem komputer Anda. Bahaya terbesar saat melakukan update BIOS adalah ketika padamnya aliran listrik saat proses update sedang berlangsung. Anda tidak bisa mengatur perusahaan listrik, tapi Anda bisa mengatur bagaimana hal itu mempengaruhi Anda.
  • Jika Anda melakukan update pada laptop, pastikan baterai laptop sudah diisi penuh, lalu sambungkan kabel ke sumber listrik agar laptop Anda tidak kehabisan daya baterai. Jika terjadi pemadaman listrik, baterai laptop Anda akan memastikan proses update terus berjalan.
  • Jika Anda melakukan update pada komputer desktop, yang terbaik adalah jika Anda menghubungkannya ke UPS (Uninterruptible Power Supply). Sama seperti baterai pada laptop, UPS akan menjaga proses update terus berlangsung.

Update Your Computer's BIOS Step 5
5. Melakukan proses update. Jalankan file instalasi yang telah di-download atau file .exe untuk melakukan update program BIOS.
  • Gunakan flash drive USB jika program meminta untuk memberikan flash drive USB / media lain, lalu lakukan restart pada komputer agar melakukan boot dari flash drive. Beberapa file “image” (file berformat khusus untuk melakukan boot pada komputer) memiliki file “autoexec.bat” untuk memulai update BIOS secara otomatis. Sedangkan yang lainnya hanya memiliki program update-nya saja, image BIOS yang sudah ter-update, dan mungkin juga file petunjuk cara pemakaian yaitu file “readme”. Jika tidak ada petunjuk cara pemakaian, tapi ada setidaknya dua buah file (misalnya “A06_123.bin” dan “awflash.exe”), ikutilah contoh berikut ini: Masukkan perintah semacam “awflash A06_123.bin” dan tekan tombol Enter. Hal ini akan menjalankan program update dan memakai file A06_123.bin untuk melakukan flash pada BIOS.
  • Membandingkan kedua versi. Sebagian besar program update BIOS akan membaca data BIOS yang sedang digunakan dan menentukan versinya, lalu membandingkan dengan data BIOS yang telah di-download. Jika versi BIOS saat ini lebih lama, maka proses update akan dilakukan. Tampilan program BIOS bisa bervariasi, tapi umumnya tombol menu atau pilihan semacam “Write”, “Update”, atau “Confirm” akan melakukan proses update BIOS.

Update Your Computer's BIOS Step 6
6. Lakukan restart komputer. Setelah proses update selesai, beberapa program update akan secara otomatis melakukan restart pada komputer. Beberapa program akan meminta izin Anda untuk melakukannya sedangkan program yang lain akan memberi peringatan tentang hal ini sebelum melakukan proses update. Beberapa program juga akan memberi kesempatan pada Anda untuk mematikan dan menghidupkan komputer. Untuk mematikan dan menghidupkan komputer secara manual:
  • Matikan arus listrik seluruhnya, dengan cara menekan tombol daya listrik pada komputer atau melakukan urutan proses mematikan komputer dari sistem operasi.
  • Matikan sakelar listrik utama pada bagian belakang dari komputer Anda, jika ada.
  • Tunggulah selama satu menit.
  • Hidupkan sakelar listrik utama kembali ke posisi semula, jika ada.
  • Hidupkan kembali komputer Anda.

Update Your Computer's BIOS Step 7
7. Kembalikan pengaturan BIOS jika dianjurkan. Hal ini tidak selalu diperlukan, tergantung pada fitur apa yang berubah antara versi saat ini dan versi yang baru. Untuk melakukan hal ini:
  • Ketika menyalakan komputer, segera jalankan utilitas BIOS. Untuk sebagian besar sistem komputer, hal ini dilakukan dengan menekan tombol Delete pada keyboard dalam dua sampai sepuluh detik dari waktu penyalaan komputer. Ada komputer yang mungkin memakai tombol berbeda semacam F2, F10, Ctrl, Enter, dan lain-lain.
  • Jika Anda tidak mengetahui urutan tombol untuk memasuki utilitas BIOS, perhatikan layar monitor untuk melihat apakah komputer menampilkan informasi tombol tersebut.
  • Untuk mengembalikan pengaturan BIOS, carilah pilihan “Restore Defaults” atau “Load Fail-Safe Defaults”. Pilihan ini mungkin ada di halaman utama dari utilitas BIOS atau pada halaman akhir dari menu. Gunakan tombol panah untuk melakukan pencarian, dan ikutilah instruksi pada layar. Ketika telah selesai, simpan pengaturan dan keluarlah dari utilitas BIOS.

Update Your Computer's BIOS Step 8
8. Mengatur BIOS. Jika Anda mengetahui pengaturan yang Anda inginkan, ubahlah pengaturan tersebut. Jika Anda belum pernah mengubah pengaturan BIOS sebelumnya, tidak perlu mengubahnya karena hal ini tidak harus dilakukan. Sebagian besar komputer akan berfungsi dengan baik memakai pengaturan BIOS secara default (pengaturan awal yang telah ditentukan).
Iklan

Tips

  • Update BIOS dirilis untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan yang ada, menambah dukungan untuk hardware dan standar baru atau menambah fungsionalitas. Bacalah catatan rilis (release notes) atau dokumentasi lain dari update BIOS untuk melihat apakah update tersebut akan bermanfaat bagi komputer Anda.
  • Jika firmware (program yang dipasang pada keping memory di sebuah hardware) BIOS telah rusak dan Anda memiliki motherboard yang mirip, soket CPU yang sama dan chip BIOS dengan tipe yang sama, Anda mungkin bisa memperbaiki chip BIOS Anda yang rusak jika Anda mau menanggung risiko dengan chip BIOS yang lain. Bacalah artikel "Cara Memperbaiki Firmware BIOS yang Rusak".
  • BIOS memberikan informasi tentang perangkat keras pada sistem operasi, dan dirancang untuk mendukung berbagai komponen tertentu. BIOS itu sendiri biasanya berupa EEPROM (Electronically Erasable Programmable Read-Only Memory), yang diprogram dengan firmware dan memiliki kemampuan untuk menyimpan informasi tentang konfigurasi yang digunakan. Komponen BIOS sering disolder di motherboard sehingga tidak dapat dilepas oleh pengguna komputer. Tapi ada juga yang dimasukkan ke dalam soket, sehingga mudah diganti dengan komponen yang baru.
  • Jika komputer Anda saat ini dalam keadaan baik, lakukan update BIOS hanya jika Anda tidak akan memakainya (selama jangka waktu tertentu) seandainya saja terjadi kegagalan yang kritis. Pembuat komputer dan motherboard biasanya bersedia memperbaiki komputer dan motherboard yang gagal dalam melakukan update BIOS, dengan asumsi komputer atau motherboard tersebut masih dalam masa garansi. Tapi proses ini bisa panjang, seringkali melibatkan langkah-langkah berikut ini:
    • Menghubungi layanan teknis dan memastikan masalah tersebut berhubungan dengan update BIOS.
    • Mendapatkan surat retur pengembalian barang atau surat lain yang serupa.
    • Mengirimkan barang kembali ke pembuatnya.
    • Menunggu persetujuan (tes) dan perbaikan atau penggantian.
    • Menunggu barang yang dikirimkan kembali kepada Anda.
Iklan

Peringatan

  • Hindari melakukan update BIOS kecuali Anda benar-benar mengerti apa yang Anda lakukan. Kesalahan dalam mengikuti petunjuk dan pencegahan dari pembuatnya bisa merusak BIOS.
  • Pastikan untuk mendapatkan program update BIOS dari sumber yang dapat dipercaya. Men-download BIOS dari sumber-sumber selain website pembuatnya memiliki risiko. Sebagai contoh, versi dari pengembang program BIOS yang sama dari satu pembuat motherboard mungkin tidak sesuai untuk motherboard dari pembuat yang lain. Memakai BIOS atau versi yang salah akan bisa “menghalangi” motherboard, sehingga harus mengganti BIOS atau memprogram ulang BIOS itu oleh pembuatnya dan mengakibatkan komputer tidak bisa digunakan sampai hal itu telah dilakukan.
  • Proses update BIOS itu sendiri cukup berisiko karena bila terjadi fluktuasi aliran listrik selama proses flash akan bisa mengakibatkan kerusakan firmware yang tidak dapat diperbaiki. Anda harus ekstra hati-hati untuk melakukan proses ini dengan aman.
  • Pastikan sumber daya listrik dapat diandalkan ketika melakukan flash pada BIOS. Adanya fluktuasi atau kehilangan daya listrik dalam jumlah tertentu selama proses flash bisa merusak BIOS. Karena itulah, jangan pernah mematikan atau me-reset komputer ketika melakukan flash pada BIOS. Jika Anda melakukan flash BIOS dari sistem operasi, matikan semua program aplikasi dan proses yang tidak diperlukan.

0 comments:

Post a Comment